27 February 2023

Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) berbasis teknologi. Itu ungkapan yang tepat untuk kegiatan HUT ke-20 SMP Islam Sabilillah Malang, Sabtu (25/2) lalu. Acara ulang tahun sekolah ini tampak berbeda dari umumnya.

Di sepanjang halaman sekolah ini ada stand-stand. Bukan stand kuliner. Atau stand aksesoris yang biasanya dijual dalam sebuah acara. Tetapi stand karya siswa. Karya inovasi hasil dari pemikiran kreatif mereka.

Karya-karya ini merupakan hasil dari program Projects Based Learning (PjBL). Dari kelas 7, 8 dan 9. Semua karya itu dipamerkan. Membuat para pengunjung berdecak kagum melihat karya ini.

Ketua Panitia HUT ke-20 SMP Islam Sabilillah Malang Ayu Fajaria Mulyono, S. Pd mengatakan karya inovasi siswa yang ditampilkan dalam stand pameran itu sudah melalui tahap penilaian. Jumat (23/2) lalu, dipresentasikan oleh masing-masing siswa dalam kegiatan assembly.

Hasil penilaian itu diumumkan Sabtu (25/2), untuk menentukan karya terbaik dari kelas 7 dan 8. Karya terbaik dimenangkan oleh Kelas 7E dan 8E. “Ini merupakan bentuk apresiasi kami pada siswa yang telah membuat karya-karya hebat,” katanya.

Ayu menambahkan, selain penilaian karya terbaik di puncak kegiatan HUT ke-20 juga dilakukan penilaian pada stand terbaik dan stand favorit dari seluruh level kelas. Hasilnya dimenangkan oleh kelas 7A.

Stand terbaik dinilai oleh tim juri dan jajaran direksi LPI Sabilillah. Tim penilaian mengunjungi setiap stand yang ada di pameran PjBL.

Sedangkan untuk kategori stand favorit dengan cara memberikan stiker oleh para pengunjung kepada stand yang dianggap paling bagus. “Jadi stiker paling banyak akan menjadi pemenang stand favorit,” ucap Ayu.

Bukan hanya stand PjBL, di kegiatan HUT ke-20 SMPIS juga terlihat berjejer tumpeng-tumpeng. Bukan nasi tumpeng. Tetapi tumpeng dari makanan ringan. Disusun dan dirancang rapih oleh siswa sehingga menyerupai nasi tumpeng.

Ini pun dilombakan. Dinilai untuk karya terbaik. Pemenangnya Kelas 7E dan 8C, dan 9E. Setelah itu Snack Tumpeng dimakan bersama-sama. “Kita ingin terus menggali kreatifitas anak-anak, supaya terus berkembang,” terang Ayu.

Kepala SMP Islam Sabililah Malang, Ani Rahmawati,S.Pd.,M.Pd mengatakan, pameran karya siswanya itu dinamakan My Technology Festival dengan tema Technology for Humanity. “Tema ini kami angkat agar anak-anak peka terhadap lingkungan sekitar, berusaha mencari solusi terhadap masalah yang ditemukan,” paparnya.

Persiapan yang dilakukan siswa untuk membuat karya tersebut selama dua bulan, terhitung mulai pada awal bulan Januari lalu. Ani berharap melalui kegiatan tersebut bisa menghasilkan teknologi yang bermanfaat bagi kebaikan umat.

Selain PjBL, Ani memaparkan di tahun 2023 ini anak didiknya mampu menghasilkan 10 karya buku literasi. Ia berharap kedepannya para siswa memiliki literasi yang semakin baik.

“Kita patut bersyukur begitu panjang perjalanan SMPIS Malang hingga mencapai usia 20 tahun dengan segudang prestasi mulai dari tingkat regional hingga nasional. Termasuk semakin produktif menghasilkan karya buku,” tuturnya.

Ia menambahkan, SMPIS akan terus meningkatkan kualitas pembelajarannya. Menurutnya, point penting yang harus dipegang teguh ada pada pembelajaran. Termasuk juga dengan pengembangan karakter dan pembiasaan yang sudah dilakukan selama ini.

“Gebyar ini sebenarnya acara puncak dari kegiatan, namun selebihnya pembelajaran dari anak-anak ini harus berkualitas. Sehingga harapan kami SMPIS lebih maju lagi dan lebih sukses, sesuai dengan yel-yel kami ‘Semoga Semakin Hebat,” tuturnya.

Sebelumnya, HUT Ke-20 ini dimeriahkan dengan Jalan Sehat. Diikuti seluruh keluarga besar SMP Islam Sabilillah. Dihadiri oleh pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Direksi LPI Sabilillah dan orang tua siswa. Kegiatan Jalan Sehat dimeriahkan dengan berbagai doorprize menarik.