Jl. Terusan Piranha Atas No.135 Malang [email protected]
Follow us:

Asah Kemampuan Bahasa Siswa, SMA Islam Sabilillah Malang Datangkan Natiq dari Suriah

11 April 2024

Asah Kemampuan Bahasa Siswa, SMA Islam Sabilillah Malang Datangkan Natiq dari Suriah

KETIK, MALANG – SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School berkomitmen meningkatkan kapasitas berbahasa asing para siswa. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mendatangkan Natiq dari Suriah untuk mendalami Bahasa Arab.

Anisa Rahma selaku Wakil Kepala Kurikulum SMA Islam Sabilillah menjelaskan, selain Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, siswa diberi pilihan mempelajari bahasa asing lain. Mulai dari Bahasa Jerman, Jepang, dan Mandarin. 

SMA Islam terbaik di Kota Malang itu rutin mendatang Native Speaker berbahasa Inggris dan Natiq Bahasa Arab dua kali dalam sebulannya.

"SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School sudah menerapkan cara meningkatkan keterampilan bicara siswa di beberapa bahasa. Di sini sistemnya terpisah untuk siswa putra dan putri maka kami agendakan setiap semester minimal tiap kelas ada jadwal bertemu Native dan Natiq," ujar Anisa pada Selasa (7/11/2023).

Tak hanya mendatangkan Natiq dari Suriah, SMA Islam Sabilillah Malang memiliki cara ampuh supaya siswa semakin percaya diri berkomunikasi dengan Bahasa Arab. Setiap hari Selasa dan Jumat, para siswa diberikan kesempatan tampil menggunakan Bahasa Arab.

"Rutin dua kali seminggu bergiliran tiap kelas. Oleh guru pengajar sudah dibagi per kelompok untuk tampil di jam istirahat. Tampilnya bisa story telling, khitobah. Jadi mereka menunjukkan bahwa diri mereka mampu untuk berbahasa. Bukan hanya Bahasa Arab, kita juga ada English on Stage setiap Rabu dan Jumat," lanjutnya.

Upaya yang dilakukan pihak sekolah, diharapkan mampu mewadahi para siswa, khususnya untuk melanjutkan studi lanjut di luar negeri. Dalam pembelajaran di Mahad pun telah terintegrasi untuk membantu siswa mempelajari bahasa asing.

Untuk mengukur keberhasilan, di kelas 12 para siswa akan menjalani ujian bahasa asing dengan mendatangkan penilai dari luar sekolah.

"Tujuannya ketika siswa memilih studi ke luar negeri, tidah hanya memilih negara yang bahasa utamanya Bahasa Inggris. Anak-anak sudah mulai membidik ke Timur Tengah, Asia, Eropa, dan lainnya. Kami kuatkan juga di Mahad dengan kajian kitab yang teksnya menggunakan Bahasa Arab sehingga terintegrasi dengan sekolah," sebut Anisa.



Sementara itu, Muhammad Uways Thariq Ababil siswa kelas XII 12 MIPA I menyebut belajar bersama Natiq sangat membantu dalam memahami Bahasa Arab. Pembelajaran tersebut menjadi kesempatan emas bagi siswa yang hendak melanjutkan studi di luar negeri.

"Menurut saya sangat bermanfaat untuk ke depan. Antusias teman-teman juga terlihat dan menjadi kesempatan bagus bagi yang ingin melanjutkan studi di luar negeri. Saya pribadi sejak kecil sudah diajarkan Bahasa Arab, mengaji, sehingga cukup mudah memahami," ujar Uways.

Uways memiliki cita-cita untuk melanjutkan studi di negara kawasan Eropa dan Timur Tengah. Menurutnya dengan niat dan kesungguhan tekad, belajar bahasa asing dapat mudah untuk dipraktikkan.

"Pembelajaran bahasa yang perlu diperhatikan adalah pembiasaan dalam mempraktikkan bahasa asing. Selama kami niat dan istiqamah untuk belajar, insyaallah bisa lancar. Ke depan saya akan melanjutkan ke luar negeri. Mungkin di sekitar Eropa atau Timur Tengah," sebutnya.(*) 

Translate