18 August 2023
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) adalah orang-orang pilihan. Apalagi mengibarkan bendera saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI). Hanya siswa-siswi pilihan yang mendapat kesempatan terhormat itu.
Mereka yang punya tekad besar. Berjiwa besar. Hasrat terbesarnya adalah mengibarkan Sang Saka Merah Putih hingga di ujung tiang. Dimana pun itu. Di sekolah, di kantor bupati, wali kota, gubernur atau istana presiden sekalipun.
Itu yang dikatakan Annisa Dyah Nugrahaini, salah satu siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School yang pada Kamis (17/8) lalu, menjadi petugas Paskibra Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Kantor Balai Kota Malang. Di hari yang sama teman-temannya juga mengibarkan Bendera Merah Putih di Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA).
Menurut Anissa, setiap Paskibra punya rasa bangga saat mengibarkan bendera merah putih. Dimanapun tempatnya. �Jadi saya tidak membedakan Paskibra di sekolah maupun di kantor . Kami punya tekad dan rasa bangga yang sama. Yaitu mengibarkan Bendera Merah Putih,� katanya saat ditemui Malang Posco Media, Selasa (22/8) kemarin.
Jawaban Anissa itu menggambarkan karakter seorang Paskibra sejati. Kerendahan hati dan kebesaran jiwanya. Kontribusi seorang Paskibra bukan pada tempat dimana dia mengibarkan bendera. Tetapi menjaga eksistensi Merah Putih agar tetap berkibar di Bumi Pertiwi.
Anissa tidak sendiri. Tetapi ada sembilan siswa SMA Islam Sabilillah Malang yang tahun ini dipercaya menjadi Paskibra di Balai Kota Malang. Terbanyak dari sekolah-sekolah lain yang juga terpilih. Urutan kedua yakni SMAN Taruna Nala Jawa Timur dengan lima siswa.
�Tentu senang bisa menjadi bagian dari tim ini. Karena sejak Sekolah Dasar saya suka baris berbaris. Dan Alhamdulillah di SMA Islam Sabilillah bakat dan minat saya terwadahi,� ungkap siswi kelas XI ini.
Hal senada disampaikan Husnia Tsabitah Rahma, siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren yang juga dipercaya menjadi bagian dari Paskibra Kota Malang tahun ini. Keinginannya menjadi Paskibra mulai usia Kanak-kanak.
Dia terinspirasi dari kakak kandungnya yang juga anggota Paski. �Sejak itu saya ingin menjadi Paskibra. Karena saya melihat mereka itu keren dengan tanggung jawabnya yang besar,� kata Nia, sapaan akrabnya.
Dia menambahkan bertugas di Paskibra Kota Malang terasa berbeda dengan di sekolah. Pembinaannya lebih ketat. Lebih disiplin. Segala sesuatunya dilakukan dengan batasan waktu.
Ditambah lagi rekan setim yang berasal dari sekolah yang berbeda. Beda pendapat pun kerap terjadi. Diskusi dan tukar pendapat pun sering tak terhindarkan.
�Tapi itu semua menjadi pengalaman bagi kami. Pengalaman berharga. Semoga tahun berikutnya adik-adik kelas kami juga mendapat kesempatan yang sama. Bahkan bisa lolos hingga provinsi dan nasional,� harapnya.
Sembilan siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren sukses mewarnai Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kota Malang. Mereka telah mewakili SISMA. Bahkan terbanyak dari sekolah lainnya. �Tentu ini menjadi kebanggan bagi kami. Mereka telah mewakili Sekolah Islam Sabilillah,� ucap Waka Humas dan Kesiswaan SMAIS, M. Tomar, S.Pd.
Dia menilai semua siswa Paskibra memiliki karakter yang bagus. Baik yang bertugas di sekolah maupun yang di balaikota. �Semua telah menunjukan performa terbaiknya. Itu karena karakter mereka yang disiplin dan terbiasa dengan tanggung jawab besar,� pungkasnya. (sir/imm)