02 December 2025
Kepala Sekolah SD Sabilillah Malang 1, Ibu Qoniah Agustina, S.Pd baru saja mengikuti program Short Course (dauroh) di Mesir untuk Guru Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam, sebuah kegiatan pengembangan kompetensi yang diselenggarakan atas kerja sama BGTK DKI Jakarta dan Sheikh Al-Hosary Foundation Mesir. Program bergengsi ini diikuti oleh 13 guru dari berbagai daerah di Indonesia setelah melalui proses seleksi yang panjang. Keikutsertaan SD Islam Sabilillah Malang 1 selaras dengan visinya sebagai sekolah pemimpin peradaban dunia dan komitmennya sebagai sekolah Islam di Kota Malang yang terus meningkatkan mutu pendidikannya.
Dauroh ini mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Arab dan PAI dalam Pemahaman Literasi Teks Bahasa Arab dan Teks Keagamaan serta Metode Pembelajarannya yang Efektif dan Terkini.” Selama kegiatan yang berlangsung pada 17 November hingga 2 Desember tersebut, para peserta mendapat pembinaan langsung dari para ahli Al-Azhar Mesir. Materi yang dipelajari meliputi metode pembelajaran Bahasa Arab, analisis teks Al-Quran, hingga penguatan pemahaman Al-Quran.

Dalam proses pembelajaran, peserta mendapat penguatan empat maharah Bahasa Arab yaitu kalam, lisan, istima’, dan qira’ah—dengan menekankan tahapan pembelajaran yang benar. Program ini juga memberikan pengalaman tafahum tsaqafi atau belajar lintas budaya yang memungkinkan guru memahami konteks penggunaan bahasa secara alami untuk kemudian diadaptasi dalam pembelajaran di Indonesia. Selain pembelajaran formal, peserta juga diajak berziarah ke makam para ulama besar seperti Imam Syafi'i, Imam Busyiri, dan Ibnu Athoillah As-Sakandari. Kunjungan ini bertujuan untuk meneladani perjalanan intelektual para ulama, memperkuat spiritualitas, serta memantapkan kecintaan terhadap tradisi keilmuan Islam yang berakar kuat di Mesir.
Ibu Qoniah Agustina, S.Pd., peserta dari SD Sabilillah Malang 1, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru Bahasa Arab dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih efektif dan menghasilkan output terbaik bagi peserta didik. Beliau menegaskan bahwa belajar langsung di Mesir memberikan pemahaman mendalam tentang tahapan pengajaran Bahasa Arab dan membuka kesempatan lebih luas untuk mengeksplorasi metode yang relevan. “Bahasa Arab adalah bahasa kalamullah, sehingga penting diajarkan dengan pendekatan yang tepat dan terstruktur,” ujarnya.
Setelah kembali ke tanah air pada tanggal 2 Desember 2025, Ibu Qoniah Agustina, S.Pd dijadwalkan untuk membagikan hasil dan pengalaman selama mengikuti daurah melalui berbagai kegiatan diseminasi di lingkungan sekolah dan komunitas belajar yang lebih luas. Kegiatan ini bertujuan agar pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat memberikan manfaat bagi para pendidik lainnya serta mendorong peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Arab dan PAI di berbagai satuan pendidikan. Inisiatif ini juga menjadi langkah strategis bagi sekolah Sabilillah dalam memperkuat kualitas pendidikan agama dan Bahasa Arab sebagai bagian dari komitmen membentuk generasi berkarakter, berwawasan global, dan siap menjadi pemimpin peradaban dunia. (mel)