Jl. Terusan Piranha Atas No.135 Malang [email protected]
Follow us:

Jejak Siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren Menembus Batas Eropa

04 December 2025

Gambar Berita

Di era global kini, generasi muda dituntut untuk memiliki wawasan internasional, karakter kuat, serta kepekaan terhadap berbagai isu dunia. Menjawab tantangan tersebut, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren mengikuti program internasional World’s NextGen Leaders 2025, sebuah inisiatif pendidikan global yang dirancang oleh Eja Tour and Travel. Program ini memberikan kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk mempelajari budaya dunia, memperluas perspektif, serta memperkuat identitas dan kepemimpinan mereka sebagai pemuda Muslim di kancah global.

Lima siswa-siswi terpilih mendapat amanah besar untuk mewakili sekolah dalam perjalanan edukatif ini: Naurin Haqqi Fahira, Nasywa Azarina Jajuli, Nadia Princessa, Abrizam Galfiar, dan Lalu Muhammad Faizul Anwar. Mereka menempuh perjalanan ke lima negara Eropa—Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, dan Jerman—dengan didampingi oleh Bapak Idi Rathomy Baisa, S.Pd., M.Pd., perwakilan level manajemen LPI Sabilillah Malang yang memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertata, dan tetap sejalan dengan nilai-nilai pembinaan karakter khas Boarding School Sistem Pesantren.

Perjalanan dimulai di Amsterdam pada 26 November 2025. Kota yang menjadi pusat sejarah maritim dunia ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana interaksi global membentuk masyarakat modern yang terbuka. Dari kanal-kanal klasik hingga budaya masyarakat yang egaliter, siswa belajar bahwa kemajuan suatu bangsa terbangun dari budaya membaca, keteraturan, dan saling menghargai. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Brussel, para siswa mengamati ikon Eropa seperti Atomium dan Manneken Pis, sekaligus memahami peran Brussel sebagai pusat diplomasi dan kebijakan Uni Eropa. “Saya baru benar-benar memahami apa itu multikulturalisme setelah melihat bagaimana orang-orang dari berbagai negara hidup berdampingan di sini,” ungkap Abrizam, salah satu peserta.

Paris menjadi tujuan berikutnya, menawarkan pelajaran sejarah, seni, dan perjuangan melalui Menara Eiffel, Museum Louvre, dan Arc de Triomphe. Dari sana, rombongan menuju Frankfurt, kota keuangan Eropa. Di Römerberg dan Euro Tower, siswa mendapat gambaran nyata tentang bagaimana ekonomi global bekerja. Menurut Naurin, “Perjalanan ini membuat saya berpikir lebih jauh tentang masa depan studi saya. Melihat dunia membuka wawasan bahwa peluang itu sangat luas, asalkan kita mau belajar dan berusaha.”

Salah satu pengalaman paling berkesan terjadi pada 29 November 2025, saat para peserta menghadiri International Entrepreneurship Education Summit 2025 di Stuttgart Media University, Jerman. Di forum ini, mereka mendengarkan presentasi tentang inovasi, kewirausahaan, dan industri kreatif dari pemateri mancanegara. Para siswa juga berlatih berkomunikasi dengan peserta dari berbagai negara. Bapak Idi Rathomy Baisa menyampaikan, “Saya bangga melihat anak-anak berani berdiskusi dan mengemukakan pendapat. Inilah bentuk nyata pendidikan karakter—tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga percaya diri dan mampu membawa identitas Muslim Indonesia dengan elegan.”

Pengalaman semakin lengkap ketika rombongan menjelajahi keindahan Swiss. Di Lion Monument dan Mount Titlis, siswa merasakan langsung ketangguhan alam Eropa. Udara dingin, salju abadi, dan perjalanan cable car menjadi pelajaran tentang ketahanan, keberanian, dan kemampuan beradaptasi. Banyak dari mereka yang untuk pertama kalinya merasakan salju dan mencoba snow sport. “Di Titlis, saya merasa seperti diberi kesempatan melihat ciptaan Allah dari sudut pandang yang sangat indah,” ungkap Nasywa dengan penuh rasa syukur.

Perjalanan diakhiri dengan kunjungan ke Heidelberg dan Cologne pada 1 Desember 2025. Di Cologne Central Mosque, siswa menyaksikan simbol harmoni antara identitas Muslim dan kehidupan masyarakat modern Eropa. Kunjungan ke House of Fragrances turut memperkaya wawasan mengenai perkembangan industri parfum dunia, sebelum rombongan kembali ke Amsterdam untuk penerbangan pulang ke Indonesia.

Seluruh rangkaian perjalanan ini memberikan pelajaran yang jauh melampaui apa yang dapat dipelajari di ruang kelas. Siswa belajar tentang kepemimpinan melalui pengambilan keputusan bersama, memahami isu global melalui interaksi langsung dengan masyarakat Eropa, memperkuat identitas keislaman melalui refleksi di negara-negara berbeda, serta mendapatkan inspirasi studi dan karier dari kunjungan ke universitas dan pusat-pusat ekonomi. Program World’s NextGen Leaders 2025 menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya tentang menguasai teori, tetapi menjejak dunia, memahami perbedaan, serta tumbuh menjadi pribadi yang matang dan visioner.

Dengan mengikuti program ini, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi Muslim yang berilmu, berakhlak, dan siap berperan di tingkat global. Ekspedisi lintas negara ini bukan sekadar perjalanan, tetapi investasi karakter, pengalaman, dan masa depan. Para peserta pulang membawa keyakinan baru bahwa mereka mampu rising to be the world’s next generation leaders—pemimpin yang berintegritas, berwawasan dunia, dan tetap teguh pada nilai-nilai keislaman.

Translate