06 May 2024
SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren tahun ini kembali mengantarkan siswa-siswinya masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Jumlahnya lebih banyak dari tahun lalu. Ada 27 siswa diterima di beberapa perguruan tinggi negeri favorit.
“Alhamdulillah tahun ini lebih banyak yang diterima dari tahun lalu. Ada 27 siswa dari 46 siswa yang lolos pemeringkatan,” ucap Manajer SMAIS Smart Academy Hasan Ismail, S.Pd
Hasan menjelaskan parameter SNBP yakni nilai akademik mulai semester 1, 2, 3, 4 dan 5. Siswa yang selalu mengalami peningkatan nilai rata-rata setiap semesternya berpotensi besar untuk lolos.
Karena kelas 12 tahun ini masih menggunakan Kurikulum K-13, maka kuotanya hanya 18 persen untuk IPS dan 28 persen IPA. “Kalau sudah menggunakan Kurikulum Merdeka bisa sampai 40 persen,” terang Hasan.
Adapun siswa yang tahun ini diterima jalur SNBP tersebar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri ternama. Diantaranya, Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB).
“Alhamdulillah tahun ini siswa kami ada lagi yang diterima di Fakultas Kedokteran UB. Ini merupakan yang kedua siswa kami diterima di FK yang melalui jalur SNBP,” katanya.
Sementara itu, saat ini 83 siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren juga sedang berjuang di jalur UTBK-SNBT. Mereka sedang berikhtiar untuk juga bisa diterima di PTN yang diidamkan.
Diantaranya mendaftar ke Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB),- Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum mengikuti UTBK siswa telah mendapatkan pendampingan yang maksimal dari guru.
SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren memberikan yang terbaik supaya mereka lulus UTBK-SNBT. Baik pendampingan akademik dengan menghadirkan guru pembina kompeten dan profesional, maupun pendampingan secara mental dan pendekatan religius.
Maka dalam rangka pembinaan itu siswa kelas 12 yang akan ikut UTBK wajib untuk kembali ke mahad. Setiap hari mengikuti doa bersama. Bahkan orang tua mereka juga dilibatkan.
“Saat ananda melaksanakan ujian di pagi hari kami ajak orang tua untuk istighosah bersama. Yang tidak bisa hadir ke Malang bisa melalui online. Supaya ada sinergi yang baik, serta support bagi ananda yang sedang berjuang untuk mencapai cita-citanya masuk perguruan tinggi,” terang Hasan.
Hasan pun menyampaikan selamat kepada 27 siswa yang tahun ini telah diterima melalui jalur prestasi. Namun ia mengimbau agar mereka yang telah diterima tidak lupa diri. Karena keberhasilan mereka kali ini bukan akhir perjuangan.
Tapi justru mengawali perjuangan yang lebih besar di dunia akademik pendidikan tinggi di kampus. Maka tidak ada alasan untuk mengendorkan semangat belajar dan beribadah.
“Demikian bagi anak-anak kami yang sedang UTBK, jangan patah semangat. Doa kami bersama kalian. Tetap optimis dan juga lakukan yang terbaik di perjuangan ini,” pungkasnya. (sir/imm)