07 March 2025
Mengajarkan Kepemimpinan dengan Kasih Sayang: Pesan Prof. Ibrahim Bafadal untuk Santri SMA Islam Sabilillah Malang
Malang, 7 Maret 2025 – SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School menggelar kegiatan Dirosah Kehormatan yang luar biasa bersama dengan Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah Malang, seorang tokoh penting dalam dunia pendidikan, yaitu Abi Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd. Acara yang dihadiri oleh seluruh santri ini mengusung tema yang sangat relevan, yaitu "Mencetak Pemimpin Peradaban Dunia yang Berlandaskan 99 Asmaul Husna". Salah satu yang menjadi fokus utama dalam kegiatan ini adalah dua Asmaul Husna yang sangat penting, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang menjadi landasan dalam mencetak pemimpin yang penuh kasih sayang.
Dalam sesi awal, Prof. Ibrahim mengajak para santri untuk merenung dan memahami betul makna dari dua Asmaul Husna ini. Ar-Rahman, yang berarti Maha Pengasih, dan Ar-Rahim, yang berarti Maha Penyayang, bukan hanya sekadar nama-nama Allah yang indah, tetapi juga menjadi prinsip hidup yang harus diterapkan oleh setiap pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Prof. Ibrahim menjelaskan, "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu meneladani sifat Allah yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang memberikan kasih sayang tanpa batas kepada semua umat-Nya. Begitu juga seorang pemimpin, harus bisa mengasihi orang yang dipimpinnya tanpa memandang latar belakang, dengan penuh cinta dan pengertian."
Abi Ibrahim mengungkapkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kecerdasan atau kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat. Pemimpin yang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menyentuh hati orang-orang di sekitarnya dengan sifat kasih sayang yang mendalam. Beliau menekankan bahwa dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pandai dalam mengatur, tetapi juga pemimpin yang peka terhadap kebutuhan orang lain dan penuh perhatian.
Di kesempatan yang sama, Prof. Ibrahim juga membahas pentingnya peran pemimpin dalam membangun peradaban dunia. Beliau menyadari bahwa tantangan zaman semakin kompleks dan dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar dan berpengaruh, tetapi juga memiliki hati yang besar untuk menciptakan kebaikan bagi umat.
Secara garis besar, pemimpin itu harus bisa membawa perubahan yang positif. Tidak hanya melalui tindakan besar, tetapi melalui keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dan kebijaksanaan kepada yang membutuhkan.
Prof. Ibrahim juga menekankan bahwa para santri, sebagai generasi penerus, memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan perubahan positif. “Para santri adalah calon-calon pemimpin masa depan yang harus mempersiapkan diri dengan ilmu dan akhlak yang mulia. Jika kalian meneladani sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim, kalian akan mampu menjadi pemimpin yang membawa dunia menuju peradaban yang lebih baik," pesan beliau.
Acara tersebut tidak hanya menjadi momen untuk mendengarkan ilmu, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para santri untuk merenung dan mengubah cara pandang mereka terhadap kepemimpinan. Setelah mendengarkan penjelasan dari Prof. Ibrahim, banyak santri yang merasa terinspirasi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik, yang mengutamakan kasih sayang dalam setiap keputusan yang diambil.
Sebagai penutup, Prof. Ibrahim mengajak para santri untuk selalu mengingat bahwa mereka adalah agen perubahan yang bisa membawa dunia ini menjadi lebih baik. Dengan bekal ilmu yang dipelajari, dan akhlak yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mereka diharapkan mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi juga kepentingan umat dan peradaban.
Acara Dirosah Kehormatan ini ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh Prof. Ibrahim Bafadal, memohon kepada Allah agar para santri diberi kemudahan dan keberkahan dalam perjalanan hidup mereka, dan menjadi pemimpin yang penuh kasih sayang dan bermanfaat bagi umat. Para santri meninggalkan acara ini dengan semangat baru untuk menjadi pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan kemanusiaan dalam setiap langkah mereka.