03 November 2025

Pada tanggal 30–31 Oktober 2025, SD Islam Sabilillah Malang 2 menyelenggarakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, memperkuat kecintaan terhadap budaya Indonesia, serta mendorong keberanian siswa dalam berekspresi melalui bahasa dan seni. Seluruh warga sekolah, termasuk guru, siswa, dan orang tua, terlibat aktif dalam memeriahkan acara yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Rangkaian kegiatan diawali pada tanggal 30 Oktober 2025 dengan pelaksanaan lomba pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda. Para peserta dari berbagai jenjang kelas menunjukkan kemampuan dalam melafalkan ikrar dengan penuh penghayatan. Lomba ini tidak hanya melatih keberanian tampil di depan umum, tetapi juga memperkuat pemahaman siswa mengenai isi serta makna penting Sumpah Pemuda dalam sejarah bangsa.

Pada tanggal 31 Oktober 2025, seluruh siswa dan guru tampil mengenakan baju adat dari berbagai daerah Indonesia sesuai dengan pembagian daerah pada tiap kelas. Kehadiran warna-warni pakaian adat membuat suasana sekolah semakin meriah dan sarat makna. Pemakaian baju adat ini menjadi simbol nyata cinta budaya dan wujud kebanggaan terhadap keberagaman Nusantara.

Acara kemudian dilanjutkan dengan lomba menyanyi lagu daerah serta lomba presentasi. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Para siswa menunjukkan kemampuan seni suara dan keterampilan berbicara di hadapan audiens dengan percaya diri. Tidak hanya itu, suasana sekolah semakin hidup dengan adanya pameran budaya dari tujuh provinsi di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi, dan Sumatera. Setiap stand pameran menampilkan ciri khas daerah, meliputi makanan tradisional, pakaian adat, bahasa, rumah adat, serta karya seni yang memperlihatkan betapa kayanya budaya Nusantara.

Kepala SD Islam Sabilillah Malang 2, Bapak M. Isnin H., menyampaikan bahwa kegiatan ini perlu dilakukan secara berkelanjutan. Beliau menegaskan bahwa pengenalan budaya sejak dini sangat penting agar siswa tidak hanya mengetahui berbagai daerah di Indonesia dari buku, tetapi juga dapat merasakan dan melihat langsung keunikan setiap daerah. Melalui kegiatan semacam ini, siswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air, sikap menghargai keberagaman, serta semangat persatuan di tengah perbedaan bangsa.