18 November 2025
Belajar Bahasa Arab langsung bersama Natiq. Turis yang berasal dari Negara Timur Tengah. Pengalaman itu yang dialami oleh anak-anak TK Islam Sabilillah Malang 2. Suasana belajar menjadi semakin seru, saat Amran Shalan, natiq dari Yaman hadir di tengah mereka, Jumat (7/11) lalu.
Seluruh siswa pun antusias. Belajar Bahasa Arab tentu tidak mudah. Namun menjadi lebih seru bila langsung didampingi seorang natiq. Agenda kali ini diikuti seluruh siswa Kelompok A dari kelas A1 dan A2.
Koordinator Kegiatan Siti Lailatul Maghfiroh, S.Pd mengatakan, pembelajaran bersama natiq kali ini materinya tentang angka bahasa arab mulai angka 1 sampai 5. Siswa praktik langsung menghitung benda menggunakan Bahasa Arab. Lalu mengidentifikasi benda sesuai jumlah menggunakan angka arab.
“Kita desain pembelajaran Bahasa Arab ini dengan cara dan metode yang menarik. Salah satunya dengan menghadirkan natiq supaya anak-anak lebih semangat dengan guru dan suasana yang baru,” ujarnya.
Cara ini dinilai tepat. Hal itu terlihat dari semangat siswa belajar yang berbeda dari biasanya. Selama pembelajaran mereka terlihat aktif berinteraksi dengan natiq. “Anak-anak tampak sangat antusias dan aktif mengikuti kegiatan bertemu Natiq Bahasa Arab, terlihat dari partisipasi mereka yang ceria saat menyimak, menirukan kosakata, serta berinteraksi langsung dalam suasana belajar yang menyenangkan,” kata Uul, sapaan akrabnya.
Belajar Bersama Natiq atau Native Speaker, dilaksanakan satu kali dalam satu semester di TK Islam Sabilillah Malang 2. Sebagai upaya membiasakan anak belajar bahasa internasional dari sejak dini. Baik Bahasa Arab maupun Bahasa Inggris. Hal itu sesuai dengan tujuan Sekolah Sabilillah dalam melahirkan para calon pemimpin peradaban dunia yang salah satunya berdimensi multilingual.
Uul menerangkan, tujuan dari kegiatan Belajar Bersama Natiq sendiri untuk membiasakan anak dengan pelafalan Bahasa Arab yang benar, meningkatkan rasa percaya diri saat berkomunikasi, menumbuhkan motivasi dan ketertarikan belajar bahasa serta mengembangkan pemahaman budaya sejak dini. “Karena berbicara dengan Bahasa Inggris atau Arab itu butuh percaya diri. Apalagi masih dalam proses belajar. Karenanya kita ingin membiasakan anak sejak dini,” jelasnya.
Dengan menghadirkan natiq, kata Uul, anak didiknya dapat melafalkan kosa kata dan kalimat yang autentik. Pembelajaran pun menjadi lebih hidup dan menarik. “Dan yang penting adalah meningkatkan motivasi belajar dan menumbuhkan kepercayaan diri mereka,” pungkasnya.
Sekolah Sabilillah merupakan sekolah Islam yang dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang. Memiliki empat jenjang pendidikan yang tersebar di tiga kampus besar. Mulai dari TK Islam Sabilillah Malang 1, TK Islam Sabilillah Malang 2, SD Islam Sabilillah Malang 1, SD Islam Sabilillah Malang 2, SMP Islam Sabilillah Malang dan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.