Jl. Terusan Piranha Atas No.135 Malang admin@sekolahsabilillah.sch.id
Follow us:
Sekolah Islam Sabilillah Malang - SISMA

Wakili Indonesia, Siswa SMA Islam Sabilillah Malang Hadiri 9Th Hiroshima Junior International Forum

06 August 2024

Muhammad Asy'ari Dariman, siswa kelas XI-IA SMA Islam Sabillilah Malang, akan mewakili Indonesia dalam 9Th Hiroshima Junior International Forum pada pekan depan. Kegiatan itu diadakan oleh pemerintah setempat.

Ditemui di sekolahnya, Selasa (6/8/2024), Ari, panggilan akrabnya, menyatakan jika sekolah membantu mempersiapkan keberangkatnnya terutama untuk Bahasa Inggris dan Jepang.

"Ada penambahan kemampuan bahasa sebelum berangkat," jelas siswa kelahiran Malang, 21 Maret 2008 itu kepada SURYAMALANG.COM.

Ia lolos seleksi setelah mengirim esai. Awal ia ingin ikut setelah mendapat informasi dari guru Bahasa Jepangnya, Dinda Suryawidanty SPd.

"Saya tertarik ikut. Apalagi ke Jepang. Seleksinya lewat pengerjaan esai. Di esai itu ada tiga pertanyaan. Pertama motivasi kenapa ikut program ini."

"Yang kedua adalah langkah apa yang bisa kita lakukan untuk mencapai perdamaian dunia. Ketiga, apa yang kalian lakukan setelah masuk program ini," kata dia.

Ia mengerjakan esai itu selama sebulan karena waktunya bersamaan dengan ujian akhir semester saat ia di kelas 10. Esai dibuat dalam Bahasa Inggris karena ini konferensi internasional. Setelah selesai, ia mengirim esai itu lewat email.

"Karena ini konferensi internasional, maka Bahasa Inggris perlu dipersiapkan. Begitu juga dengan Bahasa Jepang untuk percakapan dengan warga lokal. Selain itu juga perlu meningkatkan kepercayaan diri," tandas Ari. Sebab ini forum internasional pertamanya.

Ia akan berada di Jepang selama sepekan. Sedang alasan tertarik ikut karena programnya. Dimana Hiroshima dulu pernah terkena bom nuklir. Banyak korban bom itu berjatuhan pada bulan Agustus 1945.

Saat itu Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom di dua kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, menandai tahap akhir Perang Dunia II. AS mendapatkan persetujuan Britania Raya untuk menjatuhkan senjata tersebut, yang sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec.

Operasi ini menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa dan merupakan penggunaan senjata nuklir pertama dan satu-satunya dalam sejarah.

"Kalau target pribadi saya hadir di acara itu adalah mencari pengalaman sih. Apalagi saya juga ingin mendapat beasiswa di Jepang."

"Saya ingin nanti bisa kuliah di Jepang di program Sistem Informasi dan Digital Marketing. Kalau bisa di Tokyo University," angannya. Selama sepekan, ada berbagai kegiatan yang akan dijalani.

Seperti orientasi dan testimoni dari warga yang selamat dari bom nuklir. Nanti juga ada diskusi tentang langkah apa yang bisa dilakukan untuk menghapus nuklir.

Translate