22 April 2025

Muhammad Fathan Arshaq dan Keisya Putri Anditya terpilih sebagai Mas dan Mbak SD Islam Sabilillah Malang 2 Tahun 2025. Penobatan ini diberikan setelah keduanya berhasil tampil gemilang mulai tahap awal sampai akhir pemilihan. Demikian juga peserta yang lain. Semuanya tampil cerdas dan penuh percaya diri. Pemilihan Mas dan Mbak SD Islam Sabilillah Malang 2 ini dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025. Tiga pasang siswa-siswi perwakilan setiap kelas tampil memukau. Semua pertanyaan juri dijawab dengan baik. Ketua Panitia Hari Kartini 2025, Siti Rahayu Ningsih, S.Si mengatakan, pemilihan Mas dan Mbak SDIS 2 diawali dari seleksi kelas. Masing-masing kelas memilih delegasinya berdasarkan penilaian terbaik berdasarkan sikap dan pengetahuan siswa. “Untuk kriteria terakhir yang dinilai yaitu pembawaan diri saat tampil dipanggung dan di depan penonton, menjawab pertanyaan dari juri, dan sikap selama masa pelatihan,” terang Ayu, sapaan akrabnya. Beberapa pertanyaan yang disampaikan juri berkaitan dengan urgensi pendidikan dan sosok teladan RA Kartini dalam membangun bangsa. Semuanya dijawab dengan baik oleh peserta. Salah satunya oleh Keisya Putri Anditya, pemenang Mbak SD Islam Sabilillah Malang 2. Dia ditanya tentang apa yang harus dicontoh dari RA Kartini. Siswa kelas 1B ini menjawab dengan tegas dan lancar. “Kartini adalah seorang pahlawan perempuan yang patut diteladani. Semangat perjuangan beliau begitu besar. Kita harus mampu meneladani Ibu Kita Kartini dengan rajin belajar untuk mencapai cita-cita sehingga bermanfaat untuk agama bangsa dan negara,” katanya. Setelah menyandang status sebagai Mas dan Mbak SD Islam Sabilillah Malang 2, keduanya akan mendapatkan tugas untuk waktu yang akan datang. Mereka akan menjadi ikon sekolah dan mengambil peran dalam branding lembaga. Peringatan Hari Kartini di SD Islam Sabilillah Malang 2 juga dimeriahkan dengan mini teatrikal terkait semangat belajar dan lomba paduan suara. Kepala SD Islam Sabilillah Malang 2, Muhammad Isnin H., S.Pd mengatakan peringatan Hari Kartini saat ini dikemas dengan cara yang berbeda. Petugas apel acara semuanya perempuan. Ini sebagai bentuk apresiasi secara personal pada siswa. Selain itu juga ada apresiasi secara kelompok. Diantaranya dengan lomba paduan suara. Masing-masing kelas tampil menyanyi lagu Ibu Kita Kartini. “Semua ini sebagai cara kami mengapresiasi anak-anak supaya mereka lebih percaya diri dan kreatif. Persiapan mereka latihan ini sejak dua Minggu yang lalu,” katanya. Dalam kegiatan ini siswa-siswi mengenakan pakaian adat daerah. Khususnya pakaian adat Jawa. Isnin berharap dengan kemasan acara ini dapat menumbuhkan kecintaan anak didiknya kepada budaya Indonesia. Dan yang paling penting, kata dia, nilai-nilai pendidikan keteladanan dari sosok Kartini dapat dipelajari oleh siswa. “Yang kami inginkan anak-anak dapat meneladani semangat Ra Kartini. Semangat berjuang dengan cara belajar yang giat dan disiplin. Dan semangat itu terus berkobar hingga akhir hayat,” tuturnya. (imm/udi)