06 January 2025
Sejak Senin (6/1) lalu, siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malang 1 berada di Malaysia. Mereka mengikuti program English Immersion. Ini program yang ke sekian kalinya dari SD Islam Sabilillah Malang 1. Memberikan pengalaman baru bagi siswa, khususnya pembelajaran Bahasa Inggris. Di hari kedua kemarin, siswa belajar dan berlatih di Sekolah Cempaka. Sekolah internasional yang ada di Malaysia. Siswa dari dua sekolah ini berkolaborasi dalam pembelajaran. Ada banyak inovasi program yang disajikan.
Koordinator English Immersion, Firahil Syaifinnabilah, S.Pd melaporkan dari Malaysia. Dia mengatakan, kegiatan di Cempaka International School diawali dengan sambutan pimpinan dari kedua sekolah. Pada seremonial ini ada showcase (tampilan) dari siswa-siswi cempaka dan SDIS. Dari SDIS menampilkan Traditional Balinese Dance, Exciting Semaphore Performance, and Indonesian Martial Art. Kemudian penyerahan cinderamata dari masing-masing sekolah. “Setelah itu ananda bersama siswa cempaka berkolaborasi dalam art class dan bapak ibu guru berkeliling sekolah bersama Kepala Sekolah Cempaka,” ucap Fira, Rabu (8/1).
Dia mengungkapkan, selama kegiatan anak didiknya mengikuti dengan sangat antusias. Sangat excited. Setiap program yang disajikan kedua sekolah menjadi sebuah momentum mengasah kemampuan dan mental internasional mereka.
“Yang utama anak-anak termotivasi untuk berbahasa Inggris. Mereka belajar secara real how to communicate with english. Karena seluruh siswa cempaka berkomunikasi dengan Bahasa Inggris Inggris,” terangnya.
Selain itu, kata Fira, melalui English Immersion Program ini siswa SD Islam Sabilillah Malang mendapat wawasan baru tentang keberagaman budaya. Terlebih di sekolah cempaka siswanya berasal dari berbagai kultur dan etnis. Diantaranya, India, China, Melayu, dan lain-lain. “Meskipun berbeda, tetapi mereka bisa sekolah dan hidup berdampingan dengan sangat baik. Tentu ini juga pembelajaran penting bagi anak-anak kami,” tuturnya.
Fira juga menyampaikan, sebanyak 86 siswanya semuanya dalam kondisi sehat. Mereka didampingi tujuh guru dan dua dari tim pengembang. Selama kegiatan di luar negeri guru terus memberikan pendampingan agar siswa dalam performa terbaik. Baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
“Di hari kedua kemarin, anak-anak juga berkunjung ke Genting Highlands, disana kita naik wahana Gondola. Semuanya terlihat senang dan excited. Seru pokoknya,” kata dia. (imm/adv)