Jl. Terusan Piranha Atas No.135 Malang [email protected]
Follow us:

Smart Classroom SISMA Jadi Rujukan

31 May 2023

Program Kelas Digital Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) mendapat perhatian dari sekolah lain. Tidak sedikit yang datang untuk melihat langsung progres dari program digitalisasi ini. Termasuk dari sekolah luar Kota Malang.

Yang terbaru, ada tim guru dari sekolah Hang Nadim, Batam. Dua hari mereka di Malang untuk menggali informasi dan belajar langsung kelas digital yang diproyeksikan menjadi Smart Classroom tersebut.

Pendampingan pun diberikan oleh guru Sisma hingga Selasa (30/5) siang kemarin. Tim guru Hang Nadim belajar dari awal secara bertahap. Mulai software, aplikasi, perangkat, jaringan internet dan lain-lain.

Kasubag PSB dan Multimedia LPI Sabilillah Malang Efi Dian Ariska, S.Pd mengatakan, Sabilillah telah dua tahun menerapkan Smart Digital Class atau Smart Classroom. Perkembangan program ini mendapat perhatian banyak pihak untuk belajar langsung ke Sabililah. “Karena kalau mencari di literatur sulit. Maka mereka datang belajar disini,” katanya.

Dalam dua tahun ini kelas digital sudah diterapkan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Islam Sabililah. Dan juga diterapkan untuk kelas 7, 8, 9 SMP Islam Sabilillah dan kelas 10, 11, 12 SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School.

Hanya saja yang sudah dilengkapi dengan Interactive Flat Panel baru kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan kelas 10 SMA. Tahun ajaran yang akan datang sarana yang sama akan diberikan untuk kelas 5 SD, kelas 7 SMP dan 11 SMA. “Sehingga tahun depan sudah ada enam level kelas digital yang dilengkapi dengan Interactive Flat Panel. Dan tahun berikutnya lagi sudah lengkap. Semua kelas sudah Smart Classroom,” terang Efi.

Menurutnya dengan Smart Classroom, membuat pembelajaran semakin efektif dan kreatif. Dengan sarana digital yang canggih, guru terpacu untuk semakin inovatif. Mereka membuat media ajar yang juga menyesuaikan dengan sarana digitalnya.

Efi mengungkapkan, terobosan Smart Classroom di Sisma ini berangkat dari kondisi pandemi beberapa waktu lalu. Saat itu, lembaga pendidikan, pengajar dan tenaga kependidikan dituntut terampil teknologi. Penugasan dibuat paperles, demikian juga dengan penilaian semua sudah digital. “Karena itu kami membuat lompatan yang tidak biasa. Semua sistem dan sarana belajar, kami bikin berbasis digital,” ungkapnya.

Dengan digitalisasi belajar siswa semakin mudah. Mereka tidak perlu membawa buku. Hanya dengan laptop atau tab siswa bisa belajar kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun. Bahkan meskipun tanpa jaringan internet.

Karena Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah dalam hal ini telah menggunakan Microsoft 365 OneNote. Sehingga materi, berupa modul dan media ajar dapat diakses kapanpun. “Kecuali materi yang sifatnya harus online. Seperti belajar dari YouTube yang memang membutuhkan jaringan. Maka harus online,” terang Efi.

Dengan sarana digital tersebut, siswa lebih mudah belajar. Mereka tinggal membuka materi yang sudah disiapkan guru di aplikasi OneNote yang sudah disiapkan. Meskipun dengan jaringan offline.

Translate