Jl. Terusan Piranha Atas No.135 Malang [email protected]
Follow us:

Peringatan Nuzulul Qur’an: Spirit Membaca, Memahami, dan Melaksanakan Isi Kandungan Al-Qur’an

16 March 2025

Nuzulul Qur’an diartikan sebagai peristiwa turunnya Al-Qur’an. Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam. Peringatan Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah saw mendapatkan wahyu pertama kali. Wahyu pertama tersebut yaitu Surat Al-'Alaq ayat 1-5 ketika beliau berkontemplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Makkah. Setelah wahyu pertama ini, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun. Al-Qur’an sendiri diturunkan di Mekkah dan Madinah.

Malam Nuzulul Qur’an bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga momen bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sebagai edukasi mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, lebih mencintai, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an, meningkatkan motivasi membaca dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an, sebagai syiar Islam dan mendakwakan Al-Qur’an, serta sebagai sarana yang efektif dalam rangka menjaga kemurnian dan kemulyaan Al-Qur’an.
Pada tahun 2025 malam Nuzulul Qur’an jatuh Ahad malam, 16 Maret 2025. Pada malam ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, serta memanjatkan doa-doa terbaik. Selain itu, amalan kebaikan lainnya seperti bersedekah dan beristighfar juga sangat dianjurkan guna memperoleh keberkahan dari malam yang penuh makna ini.

Ma’had Sabilillah memperingati malam Nuzulul Qur’an dengan kegiatan khataman Al-Qur’an dan pembacaan doa khatmil Qur’an. Kegiatan ini sekaligus untuk menandai bahwa para santri selama bulan Ramadan ini sudah 17 kali khatam Al-Qur’an. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian hikmah Nuzulul Qur’an. Para santri difahamkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya dibaca tetapi juga harus dipahami artinya untuk selanjutnya diamalkan isinya. Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an hendaknya terus dilakukan di manapun dan kapanpun. Meskipun Ramadan telah usai hikmah Nuzulul Qur’an harus terus menjadi sprit bagi semua santri. 

Translate