17 May 2024
Oleh: Riskia Dinda Ramadina, S.tr. Kom
Generasi Z atau yang biasa disebut dengan Gen Z adalah sekelompok orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2010. Dalam beberapa tahun terakhir, Gen Z telah mulai memasuki dunia kerja dan membawa dinamika baru di berbagai sektor. Namun, terdapat berbagai perdebatan mengenai sikap dan perilaku Gen Z dalam bekerja.
Banyak yang berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh pemikiran Gen Z yang masih idealis serta perbedaan lingkungan pendidikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perbedaan ini sering kali terlihat dalam pendekatan mereka terhadap teknologi, keseimbangan kerja-hidup, dan nilai-nilai sosial.
Gen Z tumbuh di era digital, menjadikan mereka sangat mahir dalam teknologi dan lebih menyukai lingkungan kerja yang fleksibel. Mereka juga sangat menekankan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mendukung inklusivitas dan keberagaman di tempat kerja.
Salah satu topik yang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini adalah mindset “Tenggo.” Istilah “Tenggo” berasal dari kata “teng,” yang diambil dari bunyi lonceng tanda akhir jam kerja, dan “go,” yang berarti pergi dalam bahasa Inggris. Mindset Tenggo mengacu pada kebiasaan pulang tepat waktu saat jam kerja berakhir tanpa ada keinginan untuk bekerja lebih lama dari yang diwajibkan.
Perdebatan mengenai mindset Tenggo muncul setelah seorang pengguna media sosial mencuitkan, “STOP punya mindset Tenggo pas kerja. Kamu RUGI sendiri.” Cuitan ini segera menjadi viral dan memicu diskusi di antara netizen dari berbagai generasi.
Banyak yang mendukung pandangan tersebut dengan alasan bahwa bekerja lebih lama menunjukkan dedikasi dan komitmen. Namun banyak juga yang mengatakan bahwa pulang tepat waktu adalah hak setiap pekerja dan penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Lalu, antara Tenggo dan lembur, manakah yang lebih baik? Keduanya memiliki dampak positif dan negatif yang berbeda. Pilihan terbaik tergantung pada konteks pekerjaan, kebutuhan pribadi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh pekerja dan perusahaan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki mindset Tenggo dapat membantu individu untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Dengan pulang tepat waktu, pekerja memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, menghabiskan waktu dengan keluarga, dan mengejar hobi atau aktivitas yang mereka sukai.
Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas ketika mereka kembali bekerja. Di sisi lain, dampak negatif dari mindset Tenggo adalah mungkin dianggap kurang berdedikasi atau kurang komitmen terhadap pekerjaan oleh beberapa pihak. Hal ini bisa menghambat kemajuan karir atau mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kemampuan dan loyalitas seseorang terhadap pekerjaan.
Di sisi lain, lembur dapat menunjukkan semangat kerja yang tinggi, komitmen yang kuat terhadap tugas, dan kesediaan untuk memberikan yang terbaik. Ini dapat membuka peluang untuk promosi, pengakuan atas dedikasi, dan pengembangan karir yang lebih cepat. Selain itu, lembur kadang-kadang diperlukan untuk menyelesaikan proyek-proyek penting atau mengatasi tantangan yang mendesak dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Namun, ada juga dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Lembur yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, meningkatkan tingkat stres, dan mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan tidur, penurunan produktivitas, dan bahkan risiko serius seperti penyakit jantung. Selain itu, lembur yang terus-menerus juga dapat memicu burnout, di mana seseorang merasa kelelahan secara emosional, kehilangan motivasi, dan mengalami penurunan kinerja yang signifikan.
Secara keseluruhan, kedua mindset, Tenggo (pulang tepat waktu) dan Lembur memiliki dampak yang signifikan dalam konteks dunia kerja modern yang dinamis. Pilihan antara Tenggo dan Lembur haruslah berdasarkan pada analisis yang cermat terhadap kebutuhan individu dan perusahaan yang bersangkutan.
Memilih Tenggo sebagai pendekatan standar merupakan langkah bijak yang tidak hanya menguntungkan individu dalam menjaga keseimbangan hidup-kerja yang sehat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi produktivitas dan kualitas kerja. Ini karena waktu istirahat yang cukup dan keseimbangan hidup-kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Hustle Culture
13 November 2024
Menerapkan KB dalam Pembelajaran Sains
02 November 2024
Sekolah Sabilillah, Sekolah Para Juara
01 November 2024
SD Islam Sabilillah Malang 1 Sabet Medali Emas Dalam Ajang KSNR
05 October 2024
Membersamai Gen Z Capai Potensi Terbaik
27 September 2024